Kultum Ramadhan Orang-Orang Yang Dirindukan Surga, itulah sepenggal kisah yang bisa dijadikan kajian kultum Ramadhan tahun ini. Sahabat Zona Keren yang khususnya beragama muslim, tinggal menghitung hari lagi kita akan melaksanakan Puasa Ramadhan yang jatuh tanggal 6 Juni 2016. Bagi sobat Zona Keren yang ingin menyampaikan kajian kultum ramadhan, ada judul yang menarik untuk Anda sampaikan pada kultum singkat tarawih nanti. Berjudul “Orang-Orang Yang Dirindukan Surga” oleh Ali Akbar bin Aqil. Berikut selengkapnya artikel Kultum Ramadhan singkat. Kultum Ramadhan Orang-Orang Yang Dirindukan Surga SIAPA yang tak suka dijanjikan surga? Semua orang Muslim yang normal pasti merindukan agar dijadikan dalam akhir yang baik dan dimudahkan bisa masuk surga. Masalahnya, memasuki surga Allah Subhanahu Wata’ala bukanlah sesuatu yang gratis dan mudah diperoleh. Surga adalah puncak kenikmatan dan harapan setiap muslim dalam kehidupan akhirat nanti. Begitu indahnya surga, karenanya jiwa dan pikiran manusia sulit untuk menggambarkannya. Surga sering dideskripsikan sebagai “sesuatu yang tak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, terpikirkan oleh otak dan terbersit oleh indra perasaan manusia.” Namun tentu saja, mengingat surga berada itu berada di luar nalar manusia, ciri-ciri tersebut lebih merupakan sekedar perbandingan dan dorongan. Tujuannnya agar setiap muslim berlomba-lomba untuk meraihnya. قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا Katakanlah “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah, pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya.” [QS Ali Imron 14] Dalam ayat lain dikatakan; وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi,” QS Ali Imran 133. Banyak jalan untuk menggapai surga. Beberapa diantaranya seperti tercantum dalam sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassllah berikut, “Surga merindukan empat orang pembaca Al-Qur’an, orang yang mengekang lisannya, orang yang gemar memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.” Ketiga hal pertama dalam hadits di atas terkumpul pada orang yang berpuasa. Pertama, saat puasa selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan agar memperbanyak membaca Al-Qur’an. Baik membaca tadarus, membaca dengan menyimak terjemahnya, membaca tafsir, maupun mengupas ayat-ayat Al-Qur’an bersama dengan ulama serta membaca buku-buku agama. Kedua, saat puasa kita diharuskan menjaga lidah kita dari berkata-kata dusta, kotor, mengumpat maupun erotis yang dapat mengundang nafsu birahi. Meski tidak membatalkan ibadah puasa, tapi setidaknya hal-hal tersebut menghilangkan pahala puasa. Orang yang tidak dapat mengendalikan lidahnya saat berpuasa adalah orang yang merugi. Seperti ditegaskan oleh Nabi, “Berapa banyak dari orang-orang yang berpuasa, yang tidak meperoleh apa-apa dari puasa mereka kecuali hanya lapar dan haus.” Ketiga, selama puasa, kita dianjurkan memperbanyak sedekah kepada mereka yang tidak punya. Mulai dari yang dekat, terutama tetangga dan sanak kerabat. Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda مَن فطَّر صائماً كان له مثل أجره غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيء ” . رواه الترمذي “Barangsiapa yang memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” [HR. Tirmizi] Ringkasnya, kalau kita menekuni salah satu dari empat hal pada hadits di atas saja, surga merindukan kita, apalagi kalau keempatnya kita kerjakan. Tentu saja semua itu harus dikerjakan dengan ikhlas. Semoga kita termasuk orang yang dirindukan oleh surga. Adakah kerinduan yang lebih tinggi dari itu? لو يعلم العباد ما في رمضان لتمنت أمتي أن تكون السنة كلها رمضان “Seandainya umatku tahu keutamaan dan keagungan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan agar selama setahun penuh menjadi bulan Ramadhan,” demikian sabda Rasulullah. Selamat bersiap-siap menyambut Ramadhan, dan semoga menjadi orang-orang yang ditunggu oleh surga Nya Allah Subhanahu Wata’ala.* Artikel tersebut ditulis oleh Koordinator Komunitas Bening Qolbu. Selamat bersiap-siap menyambut Ramadhan, dan semoga menjadi orang-orang yang ditunggu oleh surga Nya Allah.
Bidadari& 10 Wanita Penghuni Surga book. Read reviews from world's largest community for readers.
Berikut pembahasan Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari Hafidzahullahu Ta’ala. Transkrip Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke NerakaVideo Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Kaum Muslimin dan Muslimah yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam suatu perjalanan Isra dan Mi’raj ia telah diperlihatkan kepada beliau api neraka. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ “Telah diperlihatkan kepadaku neraka dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Para Shahabiyah atau para wanita yang mendengar sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ini bertanya kepada Nabi, “mengapa demikian, Ya Rasulullah?” أَيَكْفُرْنَ باِللهِ؟ “Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Nabi mengatakan,”Tidak! يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ “Akan tetapi mereka kufur durhaka/melawan kepada suami mereka.” وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ “dan mereka mengkufuri mengingkari kebaikan-kebaikan jasa-jasa suami mereka.” HR. al-Bukhari no. 29 Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu para suami, maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.” Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا “Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 1159, Ibnu Hibban no. 1291 – al-Mawaarid dan al-Baihaqi VII/291, dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil no. 1998] Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ “Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib 1933] Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka. Suami adalah orang yang paling bertanggung jawab atas diri seorang istri. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengingatkan kepada kaum wanita bahwa itulah penyebab mereka banyak masuk ke dalam neraka. Yaitu karena mereka kufur kepada suami-suami mereka. Di dalam hadits yang lain hadits yang shahih juga dari Abu Sa’id Al Khudry Radhiyallahu Anhu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan ُأَقَلَ سَاكِنَ الْجَنَةُ النِّسَاء “Penghuni surga yang paling sedikit adalah wanita.” Maka dari itu, hendaknya para wanita kaum wanita benar-benar memperhatikan hal ini. Di dalam sebuah hadits yang lain, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan tentang pentingnya menaati suami ini. “إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. [HR. Ahmad dari Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ’Anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany] Kita lihat wanita-wanita, diantara mereka tentunya sudah rajin mengerjakan shalat lima waktu, mereka mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka juga menjaga kesucian dirinya. Mereka bukanlah wanita-wanita jalang yang mengumbar aurat. Mereka adalah wanita-wanita yang taat, shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan. Akan tetapi sayang, satu saja, kebanyakan wanita tidak dapat menahan dirinya yaitu bersikap baik kepada suami-suami mereka, menaati suami. Ini adalah perkara yang paling berat bagi seorang istri. Perkara yang paling berat bagi seorang istri yaitu menaati suami, tentunya di dalam perkara-perkara yang ma’ruf. Karena ketaatan kepada suami ini hanya dalam perkara-perkara yang ma’ruf. Kalaulah suami kita memerintahkan kita kepada perkara yang ma’ruf, maka janganlah kita merasa enggan atau ingkar ataupun tidak menaati apa yang telah disuruhnya atau diperintahkannya. Menaati suami itu adalah satu peluang bagi kita untuk masuk ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka tidaklah begitu berat sebenarnya menaati suami ini, apalagi suami itu adalah orang yang kita cintai, orang yang dekat dengan kita, orang yang menyayangi kita. Maka sudah selayaknya bagi kaum wanita ataupun para istri untuk benar-benar meluapkan segala rasa kasih sayang kepada suami dengan cara menaatinya, dengan cara mengurus dan ber-khidmat untuknya di dalam hal kebaikan dan ma’ruf. Sungguh ini adalah satu peluang bagi kita untuk masuk surga. Yaitu kita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian kita menjaga kesucian diri kita, lalu kita menaati suami kita. Maka itu adalah satu peluang bagi kita untuk masuk ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi ingat, apabila kita gagal di dalam bab ini maka nerakalah yang telah menanti kita. Ingatlah bahwasanya suami kita itu ibarat surga kita ataupun neraka bagi kita. Bisa menjadi penyebab kita masuk ke dalam surga Allah dan bisa juga menjadi penyebab kita tersungkur masuk ke dalam neraka. Wal iyadzubillah! Maka dari itu saya berpesan kepada kaum Muslimat, kepada para wanita khususnya kepada para istri agar dapat menjaga muamalahnya, perilakunya kepada suami-suami mereka. Ingatlah bahwasanya suami kita itu adalah orang yang paling bertanggung jawab atas diri kita. Orang yang telah banyak berjasa mendirikan segala kebaikan, yang memenuhi segala kebutuhan kita menjaga dan melindungi kita. Maka hendaklah kita benar-benar bersungguh-sungguh untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban kita di dalam menaati para suami kita yang menaati suami kita. Demikianlah para pemirsa yang berbahagia, khususnya pada kaum wanita. Hendaknya pesan yang singkat ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara sekalian dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk melaksanakan kewajiban ini yaitu menaati suami dalam perkara-perkara yang ma’ruf. Mudah-mudahan suami kita itu menjadi sebab bagi kita untuk masuk ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan malah menjadi penyebab kita tersungkur ke dalam api neraka Wa billahi taufik wal hidayah Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Video Kultum Singkat Tentang Wanita – Mengapa Mereka Terjerumus Ke Neraka Diambil dari Yufid TV dengan judul asli Ceramah Singkat Mengapa Mereka Terjerumus ke Neraka – Ustadz Abu Ihsan Al-Maidany, MA.
Bahkanbisa jadi, mereka lebih capek dibandingkan kita. Allah berfirman menceritakan keadaan salah satu ahli neraka, عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ . تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً. "Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki api yang sangat panas (neraka)." (QS. Al-Ghasyiyah: 3 - 4). Ibnu Katsir dalam tafsirnya
- Ceramah kultum Ramadhan 2022 singkat hari ke-18 mengambil tema tentang ciri-ciri para ahli surga merupakan kaum atau orang-orang pilihan Allah SWT yang kelak akan menjadi penghuni surga dan sebagian telah disebutkan dalam beberapa surah di Al-Qur'an. Tiga di antara banyaknya ciri ahli surga akan dibahas berikut iniKultum Ramadhan 2022 Singkat Hari ke-18 1. Orang Beriman dan Selalu Berbuat Baik Beramal SalihAllah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah Ayat 25, yang artinya"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka disediakan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, "Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu." Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa. Dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya." QS. Al-Baqarah 25Ayat ini menjelaskan bahwa surga yang nyaman dan indah dengan segala kenikmatan yang terdapat di dalamnya adalah tempat bagi mereka orang-orang beriman. Orang-orang yang beriman kepada Allah, Rasul, dan kitab-Nya tanpa keraguan sedikit pun, dan berbuat amal-amal kebajikan, bahwa untuk mereka Allah menyediakan di sisi-Nya surga-surga dengan kebun-kebun yang rindang dan berbuah, serta istana-istana yang menjulang tinggi, yang mengalir di bawahnya juga memperoleh pasangan-pasangan yang suci, tanpa cacat dan kekurangan sedikit pun. Mereka kekal hidup di dalamnya untuk selama-lamanya, tidak akan pernah mati, dan tidak akan pernah keluar SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan "berita gembira" kepada orang-orang yang beriman."Berita gembira" hanya ditujukan kepada mereka yang bekerja dan berusaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang digariskan oleh agama. Karena itulah Allah menyuruh Nabi Muhammad menyampaikan berita gembira itu kepada mereka yang beriman dan berbuat yang dihargai Allah adalah iman yang hidup, yakni iman yang dibuktikan dengan amal kebajikan. Sebaliknya, Allah tidak menghargai amal apabila tidak berdasarkan iman yang Orang-orang yang BertakwaDalam surah Ali Imran ayat 15, Allah SWT berfirmanKatakanlah, "Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Bagi orang-orang yang bertakwa tersedia di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Allah. Dan Allah Maha Melihat ayat ini, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menjelaskan kepada manusia apa yang dimaksud dengan tempat kembali yang baik itu agar mereka terdorong untuk berbuat "yang lebih baik" adalah balasan yang akan diperoleh oleh orang yang bertakwa, yang dapat dibagi kepada dua macam nikmat, yaitu Bersifat jasmani, nikmat berupa keindahan di surga yang tak tergambarkan oleh manusia, antara lain pasangan hidup yang bersih dari segala macam cacat dan kelemahan, seperti yang terdapat pada manusia di dunia, baik dari segi rupa maupun perangai dan lain sebagainya. Bersifat kerohanian, rida Allah yang tidak bercampur sedikit pun dengan kemurkaan-Nya, dan inilah sebesar-besar nikmat di akhirat bagi orang-orang yang bertakwa. 3. Orang yang Taat kepada Allah dan Rasul-NyaFirman Allah SWTتِلۡكَ حُدُوۡدُ اللّٰهِ ؕ وَمَنۡ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ يُدۡخِلۡهُ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا ؕ وَذٰ لِكَ الۡفَوۡزُ الۡعَظِيۡمُTilka huduudul laah; wa mai yuti'il laaha wa Rasuulahuu yudkhilhu Jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa; wa zaalikal fawzul 'aziimArtinya "Itulah batas-batas hukum Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung. QS. An-Nisa 13Ayat ini menjelaskan tentang batas-batas hukum yang ditetapkan Allah sebagai ketetapan yang tidak boleh dilanggar. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mengikuti hukum-hukum Allah, maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai balasan yang Allah berikan kepada mereka. Mereka mendapatkan kenikmatan di surga dan kekal di dalamnya selalu dalam keadaan sehat dan tidak mengalami penuaan. Dan itulah kemenangan yang agung yang tidak pernah diganggu oleh ketakutan atau kesedihan sedikit pun. Infografik SC Kultum Ramadhan Ciri Ahli Surga. juga Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-17 Hikmah Peristiwa Nuzulul Qur'an Ceramah Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-16 Menumbuhkan Sikap Qanaah Kultum Ramadhan Singkat 2022 Hari ke-15 Ciri-Ciri Muslim Sejati - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
3cY0Cc. 7k16kvm7z4.pages.dev/257k16kvm7z4.pages.dev/337k16kvm7z4.pages.dev/417k16kvm7z4.pages.dev/247k16kvm7z4.pages.dev/3627k16kvm7z4.pages.dev/2967k16kvm7z4.pages.dev/1007k16kvm7z4.pages.dev/42
kultum singkat tentang wanita penghuni surga