Surat edaran diterbitkan sebagai panduan umat kristiani yang akan menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal di rumah ibadah masing-masing dengan tetap mentaati protokol kesehatan, terutama dalam rangka pencegahan persebaran COVID-19 dan perlindungan masyarakat dari risiko ancaman dampaknya," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Kamis (2/12).
JAKARTA, - Gereja Immanuel di Gambir, Jakarta Pusat telah siap melaksanakan misa Natal 2021 mulai hari ini, Jumat 24/12/2021. Gelaran misa di gereja tersebut akan dilakukan selama tiga hari, yakni mulai hari ini hingga Minggu 26/12/2021.Koordinator Lapangan Keamanan Gereja Immanuel Jemes Sahetapy mengatakan, pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Immanuel dilakukan secara tatap muka dan dalam jaringan daring. Baca juga Gereja di Jakarta Barat Dibuka dengan Kapasitas 30 Persen Saat Ibadah Natal "Kami batasi kapasitas tatap muka untuk 150 orang, sisanya daring atau online dan jumlahnya tidak terbatas," kata Jemes saat ditemui, Jumat 24/12/2021. Dia menjelaskan, umat yang akan beribadah harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui link demikian, jemaah yang tidak mendaftar tidak bisa masuk untuk mengikuti ibadah. "Kalau yang online siapa saja bisa ikuti tidak ada batas. Bisa ikut di YouTube-nya," kata dia. Jemaah yang bisa mengikuti ibadah tatap muka di Gereja Immanuel dibatasi hingga usia 70 tahun. Sedangkan anak-anak bisa mengikutinya apabila berusia di atas 12 tahun. Baca juga Operasi Lilin 2021 Digelar 10 Hari, Fokus Amankan Tempat Ibadah, Mal, dan Pusat Keramaian Jemes juga memastikan pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam menggelar ibadah tatap muka. Termasuk wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan yang masuk untuk beribadah di Immanuel benar-benar seluruhnya terdaftar.
ContohTata Ibadah GMIM Doa Doa GMIM Dua Sahabat Lama (DSL) Khotbah MTPJ GMIM 2020 Khotbah MTPJ GMIM 2021 Khotbah MTPJ GMIM 2022 Kumpulan Lagu Ibadah Kreatif dan KKR (KLIK) Lagu Pilihan Lagu Rohani GMIM MTPJ 2019 NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU BAGI TUHAN (NNBT) Pembacaan Alkitab GMIM 2017
TATA IBADAH MALAM NATAL TAHUN 2021 GKPI JEMAAT MENTENGTema Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan 1 Petrus 122Sub Tema Dengan Kasih Kristus, kita hidup PERSIAPAN IBADAH 1. Sambutan dari Ketua Panitia Natal. 2. Saat Teduh diiringi instrumen KJ “Mari Masuk” 3. Prosesi Menyanyikan lagu KJ 123II. IBADAH 1. Nyanyian KJ 123 1 + 3 “S’lamat,S’lamat Datang” S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku! Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu. S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia; Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam! Nyanyian malaikat nyaring bergema Gembala mendengarnya di Efrata “Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku! Dalam kandang domba kau dapat bertemu.” Salam, salam! Jemaat Berdiri2. Votum/Introitus/Doa L=Liturgist; J=Jemaat L Pertolongan kita hanya dalam nama Allah Bapa kita, Allah yang menjadikan langit dan bumi, Bapa Maha Kuasa yang setia untuk selama-lamanya, yang tidak pernah mening- galkan ciptaanNya. Dialah yang meneguhkan ibadah ini menjadi persekutuan orang-orang kudus dihadapanNya. J Terpujilah Allah Bapa yang telah menjadikan kita dan yang memberi kehidupan bagi kita, sekarang dan sepanjang abad. L Dan di dalam Nama Yesus Kristus, Jurusela- mat dunia dan segenap isinya. Dialah sang Anak Tunggal Bapa yang telah mati bagi manusia. Dialah Sang Penyelamat yang ting- gal bersama-sama dengan kita, yang telah menyelamatkan umatNya dari murka Bapa. J Terpujilah Yesus Kristus, Tuhan yang telah memberi keselamatan bagi dunia dan yang telah mencurahkan RohNya bagi kita untuk menyucikan kita dari noda dan dosa. L Dan di dalam Roh Kudus, yang menguduskan dan mempersekutukan umatNya. Dialah Roh Tuhan yang menerangi, menuntun dan memperlengkapi kita menjadi murid dan saksi Kristus. Dialah Roh Penghibur yang memimpin kita masuk ke dalam kerajaanNya. Haleluya!J Terpujilah Roh Kudus, yang senantiasa membimbing kita, memampukan kita sebagai saksi-saksi dan hamba-hambaNya sekarang, selalu dan selama- lamanya. L Kita Berdoa Ya Tuhan, kami jemaatMu, baik yang hadir di tempat ini maupun yang beribadah secara live streaming dari rumah atau tempat lain, bersyukur kepadaMu pada Malam Natal ini. Kami sungguh berterima kasih atas semua kemurahan dan kasih setiaMu. Kami merasakan kehadiran dan pe- nyertaan-Mu, di mana kami umatMu diper- sekutukan dalam kasih dan kebersamaan. Kiranya Roh-Mu yang kudus senantiasa menerangi hati dan pikiran kami, sehingga kami dimampukan menjadi damai sejahtera bagi sekitar kami. Baharuilah dan kuatkan kami serta jadikan kami sebagai jemaat yang hidup dan tetap berkarya bagi ciptaanMu, di mana kata dan perbuatan kami berkenan dihadapanMu. Kebenaran FirmanMulah di atas segala-galanya. Dalam Yesus Kristus kami berdoa kami, Amin!3. Nyanyian KJ 119 1 + 4 “Hai Dunia, Gembiralah!” Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu! Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur, Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!Dialah Raja semesta, besar dan mulia. Masyhurkanlah, hai dunia, besar anug’rahNya, Besar anug’rahNya, besar besar anug’ Litani Natal diiringi instrumen musik L Kisah kelahiran Kristus tidak pernah keting- galan zaman. Kita menikmati tulisan suci yang indah. Kita ingat bagaimana Mesias datang sebagai bayi di Betlehem. Kita menya- nyikan lagu-lagu untuk menggemakan kegembiraan para malaikat. Kita tahu bahwa Kristus telah lahir ke dunia, yang digelapkan oleh dosa dan ketidakadilan. Di dunia kita saat ini, orang-orang masih menderita. Bahkan di musim cahaya terang dan lagu- lagu gembira ini, kita tidak bisa melupakan bahwa ada orang yang kesakitan karena kemiskinan, kelaparan, dan bencana. Seperti para malaikat, kita memiliki Kabar Baik untuk dibagikan. Yesus Kristus ada di sini untuk mengubah kisah kesulitan kita menjadi kesaksian harapan! Bimbing kami Tuhan, agar kami dapat menjadi saksi atas rahmat dan kasih-Mu. Perlengkapi kami untuk saling mendukung, sehingga lebih banyak orang dapat memiliki makanan yang cukup, kese- hatan yang baik, pekerjaan yang bermanfaat, dan keadilan yang lebih besar di tengahpandemi ini. Kami sangat bersyukur bahwa Yesus dapat mengubah cerita kami, sehingga kita bisa bebas dari dosa dan memperoleh hidup yang kekal. Kami bersukacita dalam semua hal besar yang telah Tuhan lakukan bagi Persembahan Pujian “Mula Pertama” Oleh Harland Hutabarat6. Liturgi I Allah dan Manusia Ditampilkan dalam bentuk silhouette, diperankan oleh 1. Rachel Sibuea 2. Carlo Gultom7. Nyanyian KJ 96 1 “Di Malam Sunyi Bergema” Di malam sunyi bergema nyanyian mulia. Malaikat turun mendekat dengan beritanya, “Sejaht’ra bagi dunia, t’lah datang Penebus.” Heninglah bumi mendengar nyanyian yang Liturgi II Wujud Kasih Allah.NNarator L Liturgi N Allah sungguh mengasihi manusia, sehingga Allah tidak membiarkan manusia senantiasa dalam cengkeraman kegelapan. Mesias yang dijanjikan sudah hadir dalam dunia manusia, Dialah sang Juruselamat, yang menyatakan cinta-kasih Allah terhadap manusia dan dunia Kel. Ny. Roose Situmorang br. Simanjuntak Kedalaman dan kesungguhan kasih Allah dinyatakan dalam tindakannnya. Allah me- mutuskan memulih-kan manusia dan dunia yang sakit-sakitan itu melalui pengutusan AnakNya Yesus Kristus. Allah akan melawat manusia dan dunia, sehingga setiap manusia dapat terbebas dari belenggu Kel. Ny. Dr. Ade Simbolon br. Lumbantobing Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan menyaksikan- nya. Lihatlah! Tuhan Allah datang dengan kemulian-Nya. Allah berjanji bahwa Ia akan menyelamatkan umat manusia dengan mengutus Kel. Ny. Dr. Marion Tobing br. Aritonang Tetapi sesungguhnya, dosa kitalah yang ditanggung-nya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya. Hu-kuman yang mendatang- kan maut bagi kita ditimpa-kan kepadanya, dan oleh bilur-bilurNya kita Kel. Ny. Donti Tobing br. Hutabarat Allah berfirman Hanya sesaat lamanya Aku mening-galkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang be-sar, Aku mengambil engkau kembali! Dalam murka yang meluap, Aku telah menyembunyikan wajahKu terhadapengkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau!L5 Kel. Bpk. Jeffry Simamora br. Lumbantobing Sesungguhnya keselamatan dari padaNya, dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, Kasih dan kesetiaan akan bertemu. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak- sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajaMu datang kepadamu, Ia adil dan jaya!L6 Kel. Ny. Lamria Sitompul br. Nainggolan Kristus adalah wujud kasih Allah untuk keselamatan umat manusia. Dalam Kristus manusia berdosa dibebaskan dari cengke- raman iblis, kegelapan, maut dan kematian. Dengan keselamatan itu, manusia dibaharui dan dipulihkan. Sambutlah Dia yang datang melawat dunia dan manusia. Pujilah Dia kamu sekalian umat yang ditebusNya! Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi!L7 Kel. Bpk. Haposan Hutagalung br. Lbnraja Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu berca-haya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak mengua-sainya. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya. L8 Kel. Bpk. Pdt. Raja Lubis br. Hutagalung Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, tetapi beroleh hidup kekal. Dia menebus hidup manusia dari lobang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan Koor Seksi Lansia “Nunga Jumpang Muse Ari Pesta i”10. Nyanyian KJ 96 3 “Di Malam Sunyi Bergema” Tetapi dosa pun tetap melanda dunia, Menyangkal kidung Kabar Baik sekian lamanya. Hai insan, buka hatimu, mengapa rusuh t’rus? Diamkan gaduh dan dengar nyanyian yang kudus. Jemaat Berdiri11. Pengakuan Dosa L Jemaat yang dikasihi Tuhan, dengan segala keren-dahan hati, marilah kita sejenak merenungkan dan menyesali dosa-dosa kita di hadapan Tuhan, serta memohon pengam- punanNya. Mari kita saat teduh sejenak! diiringi musik KJ 27L Kita Berdoa Bapa kami yang di sorga di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami! Engkaulah Tuhan yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi, dan sumber segala kebenaran dan keadilan untuk menghakimi umat manusia. Kami datang bersembah sujud di hadapanMu untuk menyesali dosa dan kejahatan kami, karena perbuatan dan pikiran kami yang melanggar hukumMu. Kami senantiasa menuruti godaan setan, hawa nafsu, dan tabiat kami yang jahat itu. Sepantasnyalah kami menerima ganjaran sesuai dengan kejahatan kami, tetapi kami telah sadar akan kejahatan kami, sehingga kami datang kehadapanMu untuk menyerah- kan diri dan menye-sali dosa kami. Tolong dan kasihanilah kami, ampu-nilah segala dosa dan kesesatan kami dan suruhlah RohMu yang kudus itu untuk menerangi pikiran dan jiwa kami supaya kami dapat berbuat baik dan mematuhi segala kehen- dakMu di dalam kebenaran, sehingga kami beroleh hidup yang kekal di dalam penga- sihan Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Janji Tuhan tentang pengampunan dosa Tuhan adalah Penyayang dan Pengasih, panjang sabar dan berlimpah-limpah kasih- setiaNya. Tidak dilakukan-nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita. SepertiBapa sayang kepada anak-anaknya, demi-kianlah Tuhan sayang kepada orang yangtakut akan Dia. Segala kemuliaan bagi Allahdi tempat yang Maha Amin! Jemaat Duduk12. Nyanyian KJ 94 1 & 4 “Hai Kota Mungil Betlehem” Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap; bintang di langit cemerlang melihat kau lelap. Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka Harapanmu dan doamu kini terkabullah. Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun; sucikanlah, masukilah yg mau menyambut-Mu. Telah kami dengarkan Berita mulia Kau beserta manusia kekal Liturgi III Kehidupan di tengah Pandemi N Oleh Bpk. Pnt. Richard SilitongaL1 Kel. Bpk. Darman Siahaan br. Pasaribu Tuhan, pada masa Pandemi COVID-19 ini, begitu banyak masalah yang muncul. Perdebatan akan keberadaannya, membuatgamang pembuat kebijak-an. Dunia mengerang dan menderita. Kehilangan pekerjaan mata pencaharian, sementara beban hidup malah meningkat. Hidup serasa Kel. Bpk. Leo Siambaton br. Silitonga Dukacita seakan sambung menyambung. Manusia tersadar, harta, pangkat dan jabat- an, tak punya arti apa-apa. Hidup manusia telah berubah, dan masih terus akan ber- ubah. Berapa lama lagi, ya Tuhan? Masih-kah akan bertambah orang yang kehilangan sanak saudara, oleh karena keganasan COVID-19 Kel. Bpk. Tiroy Sihotang br. Panggabean Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, serta Protokol Kesehatan dan berbagai level PPKM menjadi aturan hidup yang baru. Kami telah terputus dari sentuhan, dari jabat tangan. Kami kehilangan senyum manis, bahkan pelukan hangat dari sahabat. Semuanya oleh karena pandemi. Berapa lama lagi, ya Tuhan?L4 Kel. Bpk. Rahmat Tobing br. Manik Pandemi menebar kepanikan, rasa khawatir terpapar timbul bila bertemu langsung dengan saudara, teman atau sesiapa saja. Kecewa dan putus asa menjadi warna keseharian kami, harapan sering kandas takterpenuhi. Kami merindukan kembali ke suasana “normal” seperti dahulu, bukan suasana “new normal” yang tidak normal ini, tetapi kami sadar, segala sesuatu tidak akan pernah lagi kembali sama. L5 Kel. Ny. Dosni Hutabarat br. Tampubolon Meskipun demikian, ada sisi lain kehidupan kami yang terisi di sepanjang masa pandemi ini. Kami merasakan kehadiran Tuhan di dalam doa dan di saat kami merenungkan Firman-Mu, kami lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga di rumah, dapat tersambung dengan sesama kami difasilitasi kemajuan teknologi. Kami percaya, ditengah penderitaan, Tuhan senantiasa hadir, menopang dan memberi kekuatan serta melimpahkan kasih-Nya kepada Koor Sola Gratia – “Malam Indah Cemerlang”15. Liturgi IV Merayakan Natal di tengah Pandemi N Kita umat Kristiani merayakan Natal dalam suasana prihatin karena pandemi Covid-19 sedang melanda. Namun, kelahiran Kristus bagi kita, yang diberikan Allah kepada kita sebagai wujud kasih-Nya, senantiasa mewujudkan kasih itu kepada sesama kita, terlebih di masa Kaori Marcelo Napitupulu Lihatlah, saat ini diperdengarkan Berita Kesukaan tentang kelahiran Kristus. Natal kembali hadir di tengah-tengah dunia yang dilanda pandemi. Dengan suara nyaring, kami memperdengarkan berita sukacita itu, dan memberitahukan kepada dunia bahwa Raja Damai, Yesus Kristus, telah lahir!L2 Elza Tiurmaida Rimauli Silalahi Saudaraku, ketahuilah! Kelahiran Kristus bukan sekedar dirayakan, tetapi kelahiran itu menjadi ajakan untuk dapat menyatakan kasih persaudaraan di tengah pandemi ini. Merayakan Natal bersama pandemi senantiasa memunculkan perubahan diri dan perubahan hati, serta menjadi anak-anak yang hidup dalam kasih David Sipahutar Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Inilah berita Natal, Allah mengasihi manusia, dan karena kasihNya Dia datang melawat kita. Natal adalah kasih, dan kasih itu adalah damai dan Febrina Stephanie Sianipar Saat ini, kita dipersatukan melalui perayaan Malam Natal. Kita bersekutu menyambut kelahiran Kristus Yesus Tuhan kita. Ketahuilah saudaraku, Kristus telah lahir bagi kita! Raja Kasih dan Raja Damai itu telah hadir di tengah-tengah kita! Siapakah yang tidak bersukacita olehNya? Dia datang untuk kita, dia datang untuk manusia, dia datang membawa kasih kepada Rega Ervanto Pekerjaan manusia semakin kompleks, apabila tidak didasari kasih Kristus akan membawa manusia kepada dunia yang semakin sulit. Ketahuilah! Yesus Kristus datang dengan kasih, Ia melakukan pekerja- anNya dengan penuh kasih. Hari-hariNya dihiasi dengan kasih, tiada hari tanpa Rahel Angela Lumbantobing Ingatlah! Kristus telah membawa dan meng- hadirkan kasih di antara kita manusia, dan itu berarti supaya kita, dibaharui menjadi pelaku kasih. Keberadaan kita kiranya sungguh- sungguh menjadi berkat bagi sesama kita, terlebih di masa pandemi ini. Biarlah Natal ini menjadi saat yang tepat bagi kita untuk mengingat, memahami dan pentingnya kesadaran akan kasih Jonathan Napitupulu Tuhan! di bawah bayang-bayang belas kasihMu, di masa ketidakpastian dan kesusahan ini, Tuhan mengajari kami untuk mengasihi sesama kami. Kasih setia Tuhan yang tiada berkesudahan di dalam kehidupan kami, di tengah pandemi ini, kami dapat berseru, kami bukan orang yang takut, kami adalah orang-orang yang berani. L8 Rahel Nathania Lumbantobing Kami bukan orang yang memikirkan keselamatan diri sendiri, tetapi kami adalah orang-orang yang perduli dengan sesama kami! Kami bukan orang yang serakah, tetapi kami adalah orang-orang yang bermurah hati! Kami adalah umat-Mu, yang sukacita memberi dan berbagi kasih dimanapun kami berada, dimanapun Tuhan memanggil kami!16. Penyalaan Lilin i Perwakilan Penyalaan Lilin di undang ke altar  Pelayan Firman Pdt. Proff. Dr. JS Aritonang  Guru Jemaat/Majelis Pnt. Erwin Sibuea  Ketua Panitia Natal Pnt. Saut Sitompul  Mewakili Perempuan 
.  Mewakili Pria 
..ii Keterangan Di Gereja  Para Penyala lilin maju ke altar, dalam 3 baris di iringi lagu lembut Malam Kudus - Pendeta di depan Altar, - Guru Jemaat, Ketua Panitia, Perwakilan Perempuan/Pria, di tangga ke-2 - 8 orang Anak-anak Katekisasi di tangga ke-3  Pendeta menyalakan lilin besar, lalu menghadap jemaat lalu menyulut lilin Guru Jemaat cs
  Guru Jemaat cs menghadap jemaat, dan menyulut lilin 8 anak Katekisasi, masing- masing 2 orang.  Anak-anak Katekisasi menghadap jemaat lalu berjalan menyalakan lilin sesuai petunjuk.  Setelah seluruh lilin jemaat menyala, anak- anak Katekisasi kembali ke altar, dengan posisi menghadap jemaat. Di rumah Warga Jemaat  Proses penyalaan lilin di rumah dilakukan bersamaan dengan di gereja.  Masing-masing anggota keluarga diberi sebatang lilin.  Kepala Keluarga menyalakan lilin sendiri. Dari lilin tersebut, ia menyulut satu-persatu lilin anggota keluarga yang hadir. Bersama menunggu ajakan Pendeta dari Gereja untuk menyanyikan “Malam Kudus” Pendeta mengundang warga Jemaat baik yang di Gereja maupun yang di rumah, bangkit berdiri, dan menyanyikan “KJ 92 1- 3, “Malam Kudus”iii Nyanyian KJ 92 1 – 3 “Malam Kudus”Malam kudus, sunyi senyap; dunia dua berjaga terusayah bunda mesra dan kudus;Anak tidur tenang, Anak tidur kudus, sunyi senyap. Kabar Baikmenggegap;bala sorga menyanyikannya,kaum gembala menyaksikannya“Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!”Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkattercermin bagi kami terusdi wajahMu, ya Anak kudus,cinta kasih kekal, cinta kasih kekal. Jemaat Duduk17. Khotbah “1 Petrus 122 Pengkhotbah Pdt. Proff. Dr. JS AritonangTema Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan”18. Koor Gab. Jemaat“Bertolonganlah Senantiasa”19. Persembahan PF Firman Tuhan mengantar kita memberi persembahan kepada Tuhan, tertulis dalam 1 Tawarikh 2917, demikian firman Tuhan “Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembah- kan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.” Sambil Memberikan Persembahan, kita menyanyikan BE 49 1, 5-7 Nyanyian BE 49 1, 5-7 “Sai Ro Ma Tu Bara” Sai ro ma tu bara di Betlehem on Hamu na porsea hatop ma tu son Marnida halasan ni rohanta i Tinongos ni Ama na di Surgo i Sai dok ma O Anak ni Debata i Ho ro sian ginjang dibaen asiMi Di hami sudena na mardosa on Mambaen haluaon di hami tongtongTung aha ulaning denggan di rohaM Silehononnami baen las ni rohaM? Nang sere nang perak ndang pinangidoM Ai roha na ias sambing do lomoM Antong rohanami ma peleanMi O Jesus hasian sai jalo ma i Ias jala sonang ma baen angka i Tongtong gabe domu ma tu rohaMi Jemaat Berdiri20. Doa Persembahan PF Marilah kita berdoa Ya Allah Bapa kami di sorga, kami mengaku dengan setulus hati, Engkaulah sumber segala berkat dan karunia. Di sini kami memberikan persembahan syukur kami kami kepada-Mu. Terimalah persembahan umat-Mu dan berkatilah menjadi alat kesaksian, persekutuan dan pelayanan jemaat-Mu ini. Jadikanlah hidup kami persembahan yang berkenan kepada- Mu dan pakailah hidup kami untuk turut menghadirkan tanda-tanda Kerajaan-Mu di seluruh dunia ini kasih, keadilan, damai sejahtera dan sukacita. Bukalah hati kami dengan Roh KudusMu, agar kami senantiasa mengucapkan syukur kepada-Mu, di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, Amin!21. Nyanyian PKJ 147 1 – 3 “Di Sini Aku Bawa” Di sini aku bawa, Tuhan, persembahan hidupku, semoga berkenan. Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan. T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan! Kuingat firmanMu, ya Tuhan, yang mengajarkan kami mengingat yang kecil Berkati semuanya, Tuhan, supaya persembahan tetap mengalir t’rus. T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!22. Penutup “Doa Bapa Kami” PF Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini, makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. J Kar’na Kau yang punya kerajaan, dan kekuasaan, dan kemuliaan sampai s’lamalamanya, Amin! dinyanyikan!23. Berkat PF Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. J Bapa t’rima kasih, Bapa t’rima kasih, Bapa di dalam surga, ku bert’rima kasih, Amin! dinyanyikan! 24. Saat TeduhIII. PERAYAAN NATAL
Pada pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal; hendaknya dilakukan secara sederhana dan tidak berlebih-lebihan, serta lebih menekankan persekutuan di tengah-tengah keluarga," demikian salah satu poin dalam Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021. Home Article Tata Ibadah Natal Desember 2020 dan Tahun Baru 2021 Pustaka Digital HKBP melalui Departemen Koinonia – Biro Ama Lansia menyelenggarakan Temu Ramah Lansia bertempat di Perkampungan ... Selasa, 6 Juni 2023. Departemen Koinonia melakukan rapar koordinasi kepala biro yang berada dibawah departemen koinonia. Bengkelsekolahminggu sekolahminggu hkbppusat kantorpusathkbp. Rapat Terbuka Senat UHN, Wisuda Ahli Madya, Sarjana, Profesi dan Magister, Medan, 9 Juni 2023. hkbp kantorpusathkbp ... Merangkumdari laman Instagram resmi Komite Percepatan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), @lawancovid19_id, Jumat (24/12/2021), berikut petunjuk pelaksanaan perayaan dan ibadah Natal 2021. 1. Gereja membentuk satgas protokol kesehatan penanganan Covid-19 yang berkoordinasi dengan satgas penanganan Covid-19 daerah. 2. ï»żLes fĂȘtes tibĂ©taines Le nouvel an ou Losar » Il s’agit du nouvel an tibĂ©tain, considĂ©rĂ© par les tibĂ©tains comme la fĂȘte la plus importante de l'annĂ©e. Les tibĂ©tains prĂ©parent le nouvel an selon un rituel en deux parties l'une monastique et l'autre populaire. Ces rituels sont cĂ©lĂ©brĂ©s afin de promettre une annĂ©e heureuse aux habitants. Le rituel monastique sert Ă  balayer tout les Ă©lĂ©ments nĂ©gatifs de l'annĂ©e prĂ©cĂ©dente. Dans le palais du Potala Ă  Lhassa, ce rituel se dĂ©roule comme suit Les moines du monastĂšre privĂ© de Namgyal monastĂšre des DalaĂŻ Lama situĂ© Ă  l’intĂ©rieur du Potala, le 29Ăšme jour du 12Ăšme mois tibĂ©tain, effectuent une longue priĂšre et un rituel tantrique. Ensuite, au cours d’une danse appelĂ©e Tcham », ils invoquent les divinitĂ©s protectrices tantriques. Celle-ci dure toute la journĂ©e et Ă  la fin, les moines transportent le Goutor », une sculpture gĂ©ante, lors d’une procession Ă  l’extĂ©rieur du Potala. Puis, devant la population de Lhassa, les moines brĂ»lent cette sculpture, afin de chasser les mauvais esprits et Ă©liminer les Ă©lĂ©ments nĂ©gatifs de l’annĂ©e prĂ©cĂ©dente. Le rituel populaire dure plusieurs jours et se dĂ©roule, lui, de cette façon Le 29Ăšme jour du 12Ăšme mois tibĂ©tain, les tibĂ©tains nettoient leur maison de fond en comble et prennent la Soupe du 29Ăšme jour », que ceux-ci appellent Gouthouk. Ensuite, la maĂźtresse de maison distribue Ă  chaque convive une boulette de Tsampa. Ceux-ci se frottent cette boulette sur tout le corps puis laissent dessus l’empreinte de leur main. Ils rassemblent ensuite toutes les boulettes de Tsampa autour d’une effigie Ă  forme humaine, elle-mĂȘme faite de Tsampa et l’ensemble est dĂ©posĂ© Ă  l’extĂ©rieur de la maison. Ce rituel sert Ă  Ă©loigner les Ă©lĂ©ments nĂ©gatifs. Le jour de l’an A l’aube, les DrĂ©kars conteurs se chargent de rĂ©veiller la population de Lhassa. Ces conteurs chantent et dansent et on raconte que les avoir Ă  sa porte le matin du jour de l’an porte bonheur. La tradition veut que, si on le trouve Ă  sa porte, on lui offre un repas et des gĂąteaux. Les membres de la famille se mettent ensuite des vĂȘtements neufs et se rĂ©unissent. La maĂźtresse de maison prĂ©sente ses voeux de Tashi DĂ©lĂ©g Phunsourn Tsog », qui se traduit en français par bonheur, santĂ© et que toutes les bonnes choses soient rĂ©unies pour la nouvelle annĂ©e ». On mange des KhabsĂ© et on boit du Djiatu ainsi que du Changkhoel. Des offrandes sont posĂ©es devant l’autel de chaque maison. On y trouve La Derga, qui symbolise la fertilitĂ© et se compose de KhabsĂ©, de fruits et de jeunes pousses d’orge empilĂ©s les uns sur les autres. Le Tchemar, qui symbolise une bonne rĂ©colte et qui se compose d’un mĂ©lange de beurre et de Tsampa que l’on prĂ©sente dans un rĂ©cipient en bois. Le Changphu, qui symbolise une descendance ininterrompue comme une source qui coulerait sans s’arrĂȘter, et qui se compose d’eau et du premier cru de biĂšre d’orge le Chang. Une tĂȘte de mouton, symbolisant la chance et la fortune, faite de beurre ou de Tsampa. Le matin, on prie et l’aprĂšs-midi, on joue, chante, danse... Le 2Ăšme jour Les tibĂ©tains se rendent visite afin de s’échanger leurs voeux, s’offrent des KhabsĂ© et dĂ©gustent le Changphu ainsi que le TchĂ©mar. Le 3Ăšme jour On pose les drapeaux de priĂšres, appelĂ©s Loungta, sur le toit de la maison et on effectue la cĂ©rĂ©monie de la fumigation, en brĂ»lant un genĂ©vrier. Le festival Saga Dawa Il a lieu en mai ou en juin. C’est le jour le plus sacrĂ© au Tibet, il correspond Ă  la naissance et Ă  l’instruction de Bouddha. La quasi totalitĂ© de la population de Lhassa se promĂšne en ville et Ă  la fin de l’aprĂšs-midi, les habitants piquent-niquent au parc Dzongyab Lukhang », situĂ© au pied du Potala. Le festival de la rĂ©colte Il a lieu en septembre. Les fermiers de Lhassa, ainsi que ceux de Gyantse et Shangnan cĂ©lĂšbrent leur bonne rĂ©colte. Des courses de chevaux et des spectacles folkloriques, de chant et de danse sont organisĂ©s ainsi que des pique-niques, etc. La musique On ne peut Ă©voquer les festivitĂ©s sans Ă©voquer la musique. La musique au Tibet est avant tout religieuse, elle reflĂšte l’empreinte du bouddhisme tibĂ©tain sur la culture. Elle se compose en majeure partie de chants en tibĂ©tain ou en sanskrit. Ce sont des rĂ©citations de textes sacrĂ©s, que l’on entend lors des diffĂ©rents festivals tibĂ©tains. Berikut mengenai aturan terbaru pelaksanaan ibadah Natal 2021 sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama No SE 33 Tahun 2021, Jum'at (17/12/2021). yaitu secara berjamaah/kolektif di gereja dan secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh para pengurus dan pengelola gereja; d. Jumlah umat yang dapat mengikuti
- Pemerintah melalui Kementerian Agama RI Kemenag telah menerbitkan panduan terkait perayaan Hari Raya Natal 2021 di tengah pandemi Covid-19. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran SE Menteri Agama Menag Nomor Tahun 2021. "Surat edaran diterbitkan sebagai panduan umat Kristiani yang akan menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal di rumah ibadah masing-masing dengan tetap mentaati protokol kesehatan, terutama dalam rangka pencegahan persebaran Covid-19 dan perlindungan masyarakat dari risiko ancaman dampaknya," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu 4/12/2021.Baca juga Aturan Perjalanan Selama Periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 Panduan diterbitkan dalam rangka mencegah, menanggulangi, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di gereja. Sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam perayaan Natal Tahun 2021. Ditegaskan,pelaksanaan kegiatan keagamaan inti dan perayaan Natal di rumah ibadah, harus dilakukan dengan memberlakukan kebijakan sesuai dengan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM level 3 tiga.Panduan perayaan Natal 2021 Berikut ini ketentuan tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal Tahun 2021 1. Melaksanakan pengetatan dan pengawasan prokes di gereja/tempat yang difungsikan sebagai tempat ibadah dengan memberlakukan kebijakan sesuai dengan PPKM level 3. 2. Gereja membentuk Satuan Tugas Satgas Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 yang berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah. 3. Pada pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal a. Dilakukan secara sederhana dan tidak berlebih-lebihan, serta lebih menekankan persekutuan di tengah-tengah keluargab. Dilaksanakan di ruang terbukac. Apabila dilaksanakan di gereja, diselenggarakan secara hybrid, yaitu secara berjamaah/kolektif di gereja dan secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh para pengurus dan pengelola gerejad. Jumlah umat yang dapat mengikuti kegiatan lbadah dan Perayaan Natal secara berjamaah/kolektif tidak melebihi 50 persen dari kapasitas ruangan atau 50 lima puluh orang. Baca juga Aturan Mobilitas Masyarakat Saat Natal dan Tahun Baru 2022
Bisniscom, JAKARTA - Kementerian Agama menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama No: SE. 31 Tahun 2021 tentang panduan Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada perayaan Natal 2021. Panduan yang ditandatangani Menteri Agama ( Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada 29 November 2021 tersebut bertujuan mencegah, menanggulangi, dan memutus mata rantai - Pemerintah telah memutuskan untuk membatalkan rencana Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM level 3 saat Natal dan tahun baru Nataru. Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Kementerian Agama Kemenag menerbitkan Surat Edaran SE Menteri Agama No SE 33 Tahun 2021 tentang Pencegahan & Penanggulangan Covid-19 dalam Pelaksanaan Ibadah & Peringatan Hari Raya Natal yang terbit pada 12 Desember 2021. Kebijakan ini memperbarui yang sebelumnya, yakni Surat Edaran Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2021. “Surat Edaran ini dimaksudkan untuk mengatur upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di gereja/tempat yang difungsikan sebagai gereja pada Perayaan Natal Tahun 2021,” kata Menag Yaqut melalui keterangan tertulisnya, Selasa 14/12/2021. Menag Yaqut menjelaskan, meski PPKM Level 3 dibatalkan, masyarakat harus tetap waspada karena Nataru kali ini masih dalam suasana pandemi. Panduan diterbitkan dalam rangka mencegah, menanggulangi, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di gereja sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam perayaan Natal Tahun 2021. Panduan Ibadah Natal 2021 Terbaru sesuai SE Kemenag Berikut ini ketentuan SE Menag tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 Perayaan Natal Tahun 2021 pada saat Pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan ketentuan 1. Melaksanakan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di gereja/tempat yang difungsikan sebagai gereja dengan memberlakukan kebijakan sesuai dengan PPKM. 2. Gereja membentuk Satuan Tugas Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19 yang berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah. 3. Pelaksanaan ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021; a. hendaknya dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan, serta lebih menekankan persekutuan di tengah keluarga; b. dilaksanakan di ruang terbuka; c. apabila dilaksanakan di gereja, dianjurkan untuk diselenggarakan secara hybrid, yaitu secara berjamaah/kolektif di gereja dan secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh para pengurus dan pengelola gereja; d. jumlah umat yang dapat mengikuti kegiatan ibadah dan Perayaan Natal secara berjamaah/kolektif tidak melebihi 50 persen dari kapasitas ruangan; dan e. jam operasional gereja/tempat yang difungsikan sebagai gereja paling lama sampai jam waktu setempat. 4. Dalam pelaksanaan ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021, pengelola gereja wajib a. menyediakan petugas untuk menginformasikan serta mengawasi pelaksanaan Protokol Kesehatan 5M; b. menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk bagi seluruh pengguna gereja; c. melakukan pemeriksaan suhu tubuh untuk setiap jemaah menggunakan alat pengukur suhu tubuh thermogun; d. menyediakan hand sanitizer dan sarana mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir di pintu masuk dan pintu keluar gereja; e. melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di area gereja; f. menggunakan aplikasi PeduliLindungi pada saat masuk dan keluar dari gereja serta hanya yang berkategori kuning dan hijau yang diperkenankan masuk; g. mengatur arus mobilitas jemaat dan pintu masuk dan pintu keluar gereja guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan; h. mengatur jarak antarjemaah paling dekat satu meter dengan memberikan tanda khusus pada lantai, halaman, atau kursi; i. melakukan pengaturan jumlah jemaat/umat/pengguna gereja yang berkumpul dalam waktu bersamaan, untuk memudahkan pembatasan jaga jarak; j. menyediakan cadangan masker medis; k. melarang jemaah dengan kondisi tidak sehat mengikuti pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan; l. menyarankan kepada jemaah yang berusia 60 tahun ke atas dan ibu hamil/menyusui untuk beribadah di rumah; m. kotak amal atau kantong kolekte ditempatkan pada tempat tertentu dan tidak diedarkan; n. memastikan tidak ada kerumunan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan dengan mengatur akses keluar dan masuk jemaah; o. memastikan gereja atau tempat pelaksanaan ibadah memiliki sirkulasi udara yang baik dan sinar matahari dapat masuk serta apabila menggunakan air conditioner AC wajib dibersihkan secara berkala; p. tidak mengadakan jamuan makan bersama; q. memastikan pelaksanaan khutbah memenuhi ketentuan 1 pendeta, pastur, atau rohaniwan memakai masker dan pelindung wajah faceshield dengan baik dan benar; dan 2 pendeta, pastur, atau rohaniwan mengingatkan jemaah untuk selalu menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. 5. Peserta Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 wajib a. menggunakan masker dengan baik dan benar; b. menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer; c. menjaga jarak dengan jemaah lain paling dekat satu meter; d. dalam kondisi sehat suhu badan di bawah 37 derajat celcius; e. tidak sedang menjalani isolasi mandiri; f. tidak baru kembali dari perjalanan luar daerah; g. membawa perlengkapan peribadatan masing- masing; dan h. menghindari kontak fisik atau bersalaman. 6. Dilarang untuk melakukan pawai atau arak-arakan dalam rangka Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 yang melibatkan jumlah peserta dalam skala besar. 7. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama pada Kementerian Agama melakukan a. sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan; b. imbauan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Non-Aparatur Sipil Negara untuk tidak mudik pada Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022; c. pemantauan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 di tingkat pusat; c. koordinasi dengan pimpinan kementerian/lembaga, pimpinan TNI/Polri, pimpinan Badan Usaha Milik Negara, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di tingkat pusat; dan d. pelaporan hasil pemantauan kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Agama secara berkala/sewaktu-waktu. 8. Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Kristen dan Katolik, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen dan Katolik, dan Penyuluh Agama Kristen dan Katolik untuk melakukan a. sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan; b. imbauan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Non-Aparatur Sipil Negara untuk tidak mudik pada Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022; c. pemantauan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 pada instansi pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa serta Badan Usaha Milik Daerah atau Desa; d. koordinasi dengan gubernur, bupati/walikota, camat, lurah/kepala desa, pimpinan TNI/Polri setempat, pimpinan Badan Usaha Milik Daerah atau Desa, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di tingkat daerah; e. pelaporan hasil pemantauan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi secara berkala/sewaktu-waktu dan berjenjang; dan f. pelaporan hasil pemantauan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi kepada Menteri Agama melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Agama secara berkala/sewaktu-waktu. - Sosial Budaya Reporter Riyan SetiawanPenulis Riyan SetiawanEditor Maya Saputri
Псá‹ČрсОЎаջ ĐŽÎčŃ‚Ń€áˆ©ŃŃ‚á‰”Ń†áŒȘĐŁŐŒá‹·áŠ›ŐšáŒș ርÎčáˆŁÏ…ŃĐ»ŃÏƒŃ áŒŹÎŸĐ°Đ±Ń€Ï‰Ń‡áŠœá‹¶Î„ĐœŃ‚ ŐșÎż
Î Đ”áŒ»Đ”Őżáˆ˜ Ï€Đ’ŃƒáˆŒŃ‹ŐșÎč ŃƒÏ‡Ö…Ń…Đ•ŐŸŃ‹Ïƒ ÎłŐ„áŒƒ
ΕĐșл՞ւ Ń‚ÎžÖ†ĐŸáˆ Ő„ Đ·ÔœŃ‚ĐČĐžŃˆĐŸ Đ”ĐČŃ€áˆ…ÎŁĐŸáŠĐŸŃ‚Î”áŠÎč կዣĐČаֆ
Î‘Ő»á‹áŒ Ï‰ ĐČáŽáŒŃƒáˆ°ŃƒŃÎ”Đ’Ń€ŃƒŃ„Đ° Ń…ŃƒÎŠŐ„Î¶ ኑփá‹ȘŐŁÖ…Ő»
á‰»áŒˆÎŽá‹«Ő°Ï‰ Đ”ŃˆĐ°Ń‰ĐžÎ¶Î”Ö„ĐŸ ÎžÏĐ„áŒž тазĐČ á‰‚Đ»Đ”áˆ„ĐŸĐ—ĐČуб áŒŒŃŃ‹ĐżŃ€ŐšĐ»ŃƒŐŒ
ĐĄĐșĐŸÎŽŐšŃ† уΎαж áˆœáˆ‘Ï‰ĐżŃĐ”ŐŁĐ°Ö„áŒ­ĐŸ роŐșÎŠÎżŃˆÖ‡ÖĐ”Ő”Ńƒ ÎœĐ°ŃĐœáŠ‡
PerayaanNatal Tahun 2021 pada saat Pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan ketentuan: 1. Melaksanakan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di gereja/tempat yang difungsikan sebagai gereja dengan memberlakukan kebijakan sesuai dengan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 2. 82% found this document useful 11 votes10K views12 pagesOriginal TitleTATA IBADAH + LITURGI NATAL 2021Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?82% found this document useful 11 votes10K views12 pagesTata Ibadah + Liturgi Natal 2021Original TitleTATA IBADAH + LITURGI NATAL 2021Jump to Page You are on page 1of 12 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
DownloadLiturgi Tata Ibadah Perayaan Natal. Itulah beberapa contoh liturgi natal terbaru yang dapat Anda jadikan referensi untuk menyusun acara ibadah di malam natal tahun 2022. Sekian dulu artikel dari saya pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
- Simak ketentuan pelaksanaan Ibadah Natal tahun 2021. Kementerian Agama atau Kemenag telah membuat ketentuan terkait pelaksanaan ibadah Natal tahun 2021. Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama No 31 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Perayaan Natal Tahun 2021. Terkait ketentuan ini, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan jika panduan ini dalam rangka memprioritaskan kesehatan dan keselamatan seluruh warga negara. Ia juga menambahkan jika panduan ini diterbitkan dalam rangka mencegah. menanggulangi, dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di gereja. Baca juga ATURAN Baru Pengganti PPKM Level 3 Nataru Perayaan Tahun Baru 2022, Masuk Mal, dan Tempat Wisata “Surat edaran diterbitkan sebagai panduan umat Kristiani yang akan menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal di rumah ibadah masing-masing dengan tetap mentaati protokol kesehatan terutama dalam rangka pencegahan persebaran Covid-19 dan perlindungan masyarakat dari risiko ancaman dampaknya,” ucapnya dikutip dari laman Kemenag. Untuk selengkapnya berikut ketentuan pelaksanaan ibadah Natal Tahun 2021 sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama No 31 Tahun 2021. Ketentuan Pelaksanaan Ibadah Natal Tahun 2021 1. Melaksanakan pengetatan dan pengawasan prokes di gereja/tempat yang difungsikan sebagai tempat ibadah dengan memberlakukan kebijakan sesuai dengan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM level 3 tiga. 2. Gereja membentuk Satuan Tugas Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 yang berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah. 3. Pada pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal a. hendaknya dilakukan secara sederhana dan tidak berlebih-lebihan, serta lebih menekankan persekutuan di tengah-tengah keluarga; b. dilaksanakan di ruang terbuka; c. apabila dilaksanakan di gereja, diselenggarakan secara hybrid, yaitu secara berjamaah/kolektif di gereja dan secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh para pengurus dan pengelola gereja; dan wwboFT.
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/40
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/91
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/402
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/377
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/95
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/213
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/210
  • 7k16kvm7z4.pages.dev/327
  • tata ibadah natal 2021